Saturday 26 September 2015

POWER BANK ALTERNATIF



POWER BANK ALTERNATIF

power bank alternatif
Bosan dengan power-bank genggam yang mudah “drop” ketika digunakan dalam perjalanan?
Rangkaian berikut ini mungkin bisa menjadi solusi alternatifnya.

“Power-bank” adalah sebutan yang kini populer untuk perangkat charger HP (Hand-Phone)/telepon seluler yang mudah di bawa ke mana-mana, sehingga ketika bepergian baterai HP tetap bisa diisi ulang melalui power-bank tersebut tanpa memerlukan tegangan AC 220V.
Namun seringkali power-bank terasa tidak mencukupi karena keperluan untuk mengisi ulang bisa tiga atau empat kali dalam sehari, yaitu bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Keadaan itu menjadi lebih parah karena kondisi baterai HP yang sudah tidak fit lagi dan atau kondisi power-bank yang ternyata hanya berkemampuan rendah. Maka diperlukan sumber tegangan yang senantiasa ada dan terbaharui selama dalam perjalanan untuk digunakan mengisi ulang baterai HP, sumber tegangan itu tidak lain adalah aki/baterai kendaraan bermotor.


Sepertinya tidak banyak yang menyadari bahwa aki/baterai kendaraan adalah “power-bank” yang melimpah. Baterai kendaraan (sepeda-motor atau mobil) sebenarnya mempunyai kapasitet yang lebih besar dibandingkan kapasitet baterai yang terdapat di dalam perangkat power-bank genggam konvensional, meskipun pada tulisannya mungkin tercantum nilai yang cukup mencengangkan. Aki/baterai kendaraan juga tidak mudah drop karena ketika kendaraan dijalankan maka aki akan terisi kembali dengan sendirinya.
Mungkin yang menjadi masalah adalah : Bagaimana memanfaatkan baterai kendaraan untuk digunakan charging HP/perangkat seluler?

Rangkaian power-bank alternatif .
Rangkaian sederhana yang disajikan di sini dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai HP/perangkat seluler dengan menghubungkannya ke baterai kendaraan (12V) mobil atau sepeda-motor.
Rangkaiannya tetap aman dan tidak akan memberikan tegangan charging yang berlebihan kepada HP karena adanya stabilisasi tegangan pada outputnya, juga karena menerapkan transformator dengan gulungan terpisah antara primer dan sekundernya sehingga antara aki/baterai dengan HP yang diisi ulang tersekat secara DC (tidak terhubung secara langsung). Dengan cara seperti ini kemungkinan HP akan menjadi rusak lantaran charger yang dibuat telah rusak ditiadakan.

homemade power-bank

Daftar komponen power-bank alternatif :
R1 = 2k2
R2, R3 = 1k
C1 = 393
C2 = 220µF/16V
C3 = 104
C4 = 33µF/25V
D1 = 1N4002
D2 = 1N4007
D3 = Zener 5V1
D4 = Led indikator merah
T1 = FCS 9013
T2 = D313 (dengan heatsink)
Sw1 = Switch on-off (togel atau geser)
USB socket
Trf1 = Trafo miniatur inti ferit (lihat penjelasan teks).

T2 adalah komponen aktif utama yang berfungsi sebagai osilator pada frekwensi ultrasonik, menghasilkan guncangan listrik berupa sinyal ac sinus yang cukup kuat.
Tegangan ac yang dihasilkan ditransfer oleh Trf1 (trafo berinti ferit) dari g1 ke g3.
Dari g3 tegangan ac diambil untuk disearahkan menjadi DC oleh D2 dan kemudian diratakan oleh C4. Tegangan DC ini menjadi tegangan output yang akan digunakan untuk charging.
Apabila tegangan DC telah mencapai level tertentu maka dioda zener D3 akan menghantar dan menyebabkan kolektor-emitor T1 menghantar pula.  Ini menyebabkan level tegangan ac di basis T1 menjadi terkurangi maka level sinyal ac yang dihasilkan osilator pun menjadi berkurang pula. Begitulah stabilisasi tegangan terjadi, sehingga tegangan tidak akan menjadi terlampau tinggi.
Besarnya tegangan output yang membuat T1 menghantar adalah :

V = Vz + 0,6 + VR2.

Vz adalah tegangan zener D3, sedangkan VR2 adalah tegangan pada R2.
Dengan nilai komponen yang diberikan V akan sebesar kira-kira 6,3V (tanpa beban). Ketika dibebani tegangan akan berada pada kisaran 4,5V.

Membuat trafo Trf1 .
Komponen pasif yang cukup memegang peranan penting di dalam rangkaian ini adalah Trf1.
Trf1 dibuat dari “choke-coil” berbentuk trafo ferit kecil yang diambil dari rangkaian ballast-elektronik lampu neon PLC China yang sudah mati. Biasanya ketika lampu PLC China rusak, semuanya dibuang, termasuk rangkaian di dalamnya. Padahal choke-coil yang berbentuk trafo kecil yang terdapat di dalamnya masih bisa dimanfaatkan. Inilah salah satu pemanfaatannya.
Pemanfaatan lainnya juga bisa dilihat dalam : Neon 12V .

Namun demikian ada pilihan yang lebih baik, yaitu menggunakan trafo ferit kecil dari bekas charger HP (hand-phone). Untuk keperluan ini trafo ferit yang digunakan adalah yang bentuknya agak lebih besar dari kebanyakan trafo ferit yang terdapat di dalam charger HP pada umumnya.

membuat trafo power-bank

Gulungan aslinya dibuang terlebih dahulu, lalu dibuat gulungan pertama yaitu g1.
g1 dibuat dengan menggunakan kawat tembaga berlapis email 0,4mm digulung ke satu arah sebanyak 40 lilitan (lihat gambar bagian A). Hasilnya adalah gulungan g1 dengan dua ujung sambungan, yaitu “A” dan “B” (gambar bagian B).
Di ujung akhir gulungan g1 (ujung “B”) digabungkan kawat tembaga yang lebih kecil (0,15 – 0,2mm) kemudian kawat itu digulungkan lagi dengan arah yang sama dengan gulungan pertama, sebanyak 16 lilitan. Inilah gulungan g2.  Kini telah ada tiga ujung sambungan trafo, yaitu A, B, dan C.
Gulungan g3 dibuat sebagaimana g1, arah gulungannya dan tebal kawat yang digunakan sama, namun jumlah lilitannya adalah 25. Ujung awalnya adalah “D” dan ujung akhirnya adalah “E”.
Setelah semua gulungan selesai, berilah tanda pada setiap ujung gulungan : A, B, C, D dan E sebagaimana diperlihatkan pada gambar.
Sebelum dilakukan pemasangan ke dalam rangkaian, setiap ujung kawat (ujung gulungan) harus dibersihkan lapisan email-nya dengan cara dikerok atau diamplas terlebih dahulu, lalu dilapisi timah solder. Pastikan timah solder mampu menempel dan meresap dengan baik di setiap ujung kawat yang dipersatukan. Jika pada bagian ini tidak beres, maka rangkaian tidak akan berfungsi.
Test dengan Ohm-meter setiap sambungan di antara ujung-ujung gulungan. Pastikan antara A, B, dan C tersambung satu sama lain, sedangkan D - E tidak tersambung (tersekat) terhadap A, B, atau C.
Apabila trafo telah dibuat dengan benar dan rangkaian telah dirakit dengan baik, lakukan pengetesan dengan menyambungkan rangkaian ke sumber DC 12V.  Dalam kondisi tidak dibebani, T2 seharusnya tidak panas sama sekali. Setelah dibebani dengan proses charging T2 akan sedikit panas.

Penggunaan.
Terminal output rangkaian adalah soket USB, karena itu penyambungan rangkaian dengan HP/perangkat seluler dilakukan melalui sebuah kabel adaptor (penyesuai) USB atau kabel data perangkat seluler yang bersangkutan.
Untuk penggunaan di mobil tidak banyak masalah karena adanya fasilitas untuk mengambil tegangan aki melalui lubang soket lighter. Kabel masukan tegangan rangkaian dapat disambungkan ke jack/plug lighter.
Untuk penggunaan di sepeda motor perlu dibuat sambungan soket tambahan (soket RCA atau yang lainnya) langsung dihubungkan dengan kabel ke terminal positif dan negatif aki, namun sebelumnya perlu diberi rumah-sikring (fuse holder) dengan sikring terpasang 1,5A sebagai pengaman jika terjadi hubung singkat. Kabel masukan tegangan rangkaian diberi jack/plug pasangan soket yang digunakan.
Jika tidak terlalu besar, rangkaian juga bisa ditaruh di dalam sebuah kotak bersama dengan aki kering sepeda motor 3,5AH atau 5 AH maka jadilah ia sebuah power-bank “jumbo”.
Untuk mengisi ulang aki di rumah bisa digunakan rangkaian terpisah sebagaimana dalam :Pengisi Aki Sederhana .

Rangkaian telah dicoba dan mampu melakukan pengisian ulang beberapa HP dengan lancar.
Mungkin tidak semua perangkat seluler bisa di-charge dengan rangkaian ini dan itu adalah wajar karena beberapa perangkat seluler tertentu mempersyaratkan charger tersendiri. Tetapi sebagian besarnya bisa.
Selamat mencoba!